Beberapa Revolusi yang ada di dunia yang wajib kalian hafal nih dek...
Revolusi Besar yang Pernah Ada di Dunia
1. Revolusi Inggris
suasana industri akibat Revolusi Inggris : Google Image |
Jadi Revolusi Industri ini menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan para pengusaha untuk merintis terjadinya Revolusi Industri.
Faktor kunci yang turut mendukung terjadinya Revolusi Industri antara lain:
(1) Masa perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan penyatuan Inggris dan Skotlandia,
(2) tidak ada hambatan dalam perdagangan antara Inggris dan Skotlandia,
(3) aturan hukum (menghormati kesucian kontrak),
(4) sistem hukum yang sederhana yang memungkinkan pembentukan saham gabungan perusahaan (korporasi), dan
(5) adanya pasar bebas (kapitalisme).
Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, René Descartes, Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber daya alam.
Akibat timbulnya Revolusi Industri :
1. Bidang Ekonomi
- Barang melimpah dan harga murah
- Perusahaan kecil gulung tikar
- Perdagangan makin berkembang
- Transportasi makin lancar
- Berkembangnya urbanisasi
- Upah buruh rendah
- Munculnya golongan pengusaha dan golongan buruh
- Adanya kesenjangan antara majikan dan buruh
- Munculnya revolusi sosial (1820-an)
- Munculnya gerakan sosialis
- Munculnya partai politik
- Munculnya imperialisme modern
Latar Belakangnya adalah timbulnya konflik antara Inggris dengan koloni. Kelakuan Inggris yang semena-mena untuk memperkuat kekuasaanya menimbulkan konflik antara kepentingan daerah koloni dan negara induk. Konflik ini akhinya memuncak dalam sebuah revolusi.
>Sebab-sebab Revolusi Amerika adalah sebagai berikut :
- Adanya Paham Kebebasan dalam Politik
- Adanya Paham Kebebasan dalam Perdagangan
- Adanya Berbagai Macam Pajak
- Peristiwa The Boston Tea Party
The Boston Tea Party : Google Image |
>Proses Terjadinya Revolusi Amerika
Dengan adanya peristiwa teh di Boston, George III bertekad untuk menundukkan Massachusetts dengan kekuatan senjata. Rakyat koloni tidak menghiraukan tuntutan dan ancaman Inggris, dua belas negara koloni lainnya telah menyatakan setia kawan berdiri di belakangnya. Pada awal Desember 1774, ke tiga belas koloni mengadakan pertemuan di Philadelphia (yang kemudian dikenal dengan Kongres Kontinental I) untuk menentukan langkah dalam menghadapi Inggris. Peristiwa ini merupa-kan pertama kalinya bagi ketiga belas koloni di Amerika untuk bersatu dan saling bekerja sama. Kongres Kontinental I menghasilkan pernyataan yang pada dasarnya bahwa rakyat koloni di Amerika tetap setia kepada Raja Inggris dan menuntut kebi-jaksanaan agar memulihkan hubungan baik antara daerah koloni dan negara induk Inggris.Sementara itu, telah terjadi pertempuran antara pasukan Inggris dan rakyat koloni. Pertempuran pertama meletus di Lexington, kemudian menjalar ke Concord, dan Boston.
pasukan Inggris dan Amerika: http://www.gurupendidikan.co.id/revolusi-amerika-latar-belakang-jalannya-revolusi-dan-dampak-beserta-penyebabnya-lengkap/ |
Inggris menolak tuntutan warga koloni. Adanya The Boston Tea Party dan tuntutan tanah koloni dianggap sebagai tanda dimulainya suatu pemberontakan. Pemerintah Inggris segera memperbesar jumlah pasukannya di Amerika. Sejak saat itulah kaum koloni Amerika yakin bahwa jalan damai untuk menuntut hakhaknya sebagai orang Inggris tidak mungkin dapat tercapai. Bahkan, mereka terancam akan dimusnahkan segalanya sehingga mereka bertekad untuk mempertahankan kebebasannya. Kaum koloni Amerika kemudian mengangkat Goeroge Washington, seorang yang berjasa kepada Inggris dalam Perang Laut Tujuh Tahun untuk menghadapi Inggris.
Baca Juga : Revolusi di Dunia (Part II)
Pada mulanya perang ini hanya bersifat menentang kekerasan pemerintah Inggris terhadap kaum koloni dan belum mempunyai tujuan untuk mencapai kemerdekaan. Akan tetapi, tujuan perang menjadi jelas setelah terbitnya buku Common Sense (1776) karya Thomas Paine. Tulisan ini berisikan paham kemerdekaan yang kemudian menyadarkan kaum koloni untuk mengubah tujuan perjuangannya dari menentang kekerasan menjadi perjuangan mencapai kemerdekaan.
Dalam Kongres Kontinental II tahun 1775 di Philadelphia, para wakil dari ketiga belas koloni sepakat untuk memerdekakan diri. Akhirnya pada tanggal 4 Juli 1776 dicanangkan Declaration of Independence sebagai alasan untuk memisahkan diri dari negeri induk Inggris. Naskah Declaration of Independence ini disusun oleh panitia kecil yang beranggotakan lima orang, yakni Thomas Jefferson, Benyamin Franklin, Roger Sherman,Robert Livingstone, dan John Adams. Mereka itulah yang kemudian dikenal dengan Lima Tokoh Penyusun Naskah Declaration of Independence. Pada tanggal 4 Juli 1776 ditandatangani Declaration of Independence dan dijadikan hari Kemerdekaan Amerika (Independence Day).
Sementara itu, peperangan semakin meluas hampir di seluruh tiga belas koloni. Pada mulanya tentara Amerika yang dipimpin oleh George Washington tersebut selalu mengalami kekalahan. Kekalahan yang dialami oleh Amerika disebabkan oleh faktor kelemahan militer Amerika yang sebagian besar terdiri atas kalangan sipil yang tidak memiliki pengalaman tempur. Di samping masalah militer, Amerika juga dihadapkan pada kondisi di dalam masyarakat yang belum seluruhnya mendukung terhadap kemerdekaan Amerika. Beberapa golongan masyarakat yang justru umumnya berasal dari kelas menengah ke atas masih banyak yang pro terhadap Inggris dan tidak setuju kalau Amerika merdeka menjadi suatu negara.
Menyadari kelemahan tersebut, para pemimpin Amerika berusaha untuk menyusun strategi agar dapat mengalahkan kekuatan Inggris. Strategi yang kemudian dilakukan adalah dengan meminta dukungan terhadap negara-negara Eropa lainnya terhadap perjuangan kemerdekaan rakyat Amerika. Permintaan dukungan tersebut terutama diarahkan pada negara-negara yang memiliki konflik dengan Inggris seperti Prancis, Spanyol, Denmark, dan Belanda. Melalui dutanya yang bernama Benjamin Franklin, Amerika berhasil menyusun dukungan dari negara-negara Eropa tersebut terutama dari Prancis untuk membantu perang kemerdekaan Amerika.
Bantuan dari negara-negara Eropa sangat berarti bagi kemerdekaan Amerika. Hal ini terbukti sejak tahun 1780, pasukan Amerika berhasil mengalahkan pasukan Inggris di berbagai pertempuran. Walaupun daerah Carolina, Charleston, dan Virginia sempat dikuasai oleh Inggris, akan tetapi pada pertempuran berikutnya pasukan Inggris berhasil dikalahkan oleh pasukan gabungan Amerika dan Prancis. Gabungan pasukan George Washington dan Rochambeau yang berjumlah 15.000 orang berhasil mengalahkan pasukan Inggris di bawah pimpinan Lord Cornwalis di daerah Yorktown, pantai Virginia. Akhirnya pada tanggal 19 Oktober 1781, pasukan Cornwalis menyerah dan parlemen Inggris segera memutuskan untuk menghentikan perang.
Pada tahun 1782, perjanjian perdamaian dimulai antara Amerika Serikat dengan Inggris dan baru pada tanggal 3 September 1783 secara resmi ditandatangani perjanjian perdamaian tersebut. Hasil Perjanjian Paris tahun 1783 berisi tentang pengakuan Inggris terhadap kemerdekaan dan kedaulatan ketiga belas koloni menjadi negara merdeka yaitu Amerika Serikat. Selain itu, Inggris juga menyerahkan daerah bagian barat Mississippi kepada negara baru tersebut. Sesudah peperangan berakhir, kongres Amerika kemudian mengusulkan agar 13 negara bagian menyerahkan kembali hak milik kaum moderat/royalis yang dulu pro terhadap Inggris yang selama peperangan disita oleh kaum milisi. Pasca perang negara baru ini mulai berkonsentrasi untuk menyusun pemerintahan nasional yang dapat menaungi seluruh aspirasi rakyat Amerika.
Dampak Revolusi Amerika
Revolusi memungkinkan Amerika merdeka dari Inggris dan telah mengubah beberapa keadaan kehidupan penduduk di Amerika. Dari aspek politik sudah tidak terdapat pegawai Inggris di Amerika lagi. Sistem pemerintahan masih menggunakan sistem Britain tetapi telah memberikan kekuasaan kepada negara-negara bagian untuk mengatur wilayahnya masing-masing. Dari aspek sosial melalui deklarasi kemerdekaan banyak mengutarakan mengenai hak-hak kemanusiaan.Budak dibenarkan, selepas kemerdekaan setiap negeri kecuali Georgia telah mengurangi dan memberhentikan mengimport budak.Namun begitu di Amerika masih terdapat perbudakan. Dari aspek ekonomi Amerika menjadi bangsa yang besar dan berperan aktif dalam dunia perdagangan.
Revolusi Amerika membukakan mata dunia bahwa dengan kekuatan persatuan dan penghargaan atas hak-hak asasi manusia, kemerdekaan dapat diperoleh. Namun, bukan berarti kemerdekaan dapat diperoleh secara cuma-cuma. Kemerdekaan harus diraih dengan usaha sendiri dan pantang menyerah. Hikmah demikian pula yang menggerakkan rakyat Indonesia untuk mulai memperjuangkan kemerdekaannya. Dengan kesadaran akan hak asasi dan persatuan kepentingan, kemerdekaan Indonesia akhirnya dapat diperoleh.
Postingan di atas merupakan beberapa Revolusi yang ada di dunia, untuk part selanjutnya tungguin yaa.. xixixi. semoga postingan ini dapat membantu adek-adek dalam mengerjakan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) USM PKN STAN. jangan lupa ikuti Try Out dari kami, karena akan ada soal-soal yang bermanfaat bagi adek-adek.. sekian terimakasih. SEMANGAT!!!
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri
http://www.materisma.com/2014/03/akibat-timbulnya-revolusi-industri.html
https://www.zonasiswa.com/2015/07/revolusi-amerika-latar-belakang-proses.html
Belum ada tanggapan untuk "Revolusi di Dunia (Part I)"
Posting Komentar