Alumni STAN yang Menjadi Seorang Tokoh di Indonesia (Part 2)


Hai kawan!, dalam pagi yang cerah ini kami akan membahas tentang alumni STAN yang menjadi seorang tokoh di indonesia part 2. Bagaimana kemarin? sudah tahu kan beberapa alumni stan yang keren abis?. Kali ini juga ada beberapa alumni yang kontroversial juga nih kawan. Penasaran buakn? Simak saja dalam list kita ini.

Tokoh di Indonesia Alumni dari STAN

1) Khairiansyah Salman
Tokoh di Indonesia Alumni dari STAN
google image
Khairiansyah Salman lahir pada 14 April 1970 yang bertempat di Medan, Sumatera Utara adalah seorang mantan auditor Badan Pemeriksa Keuangan di indonesia yang dikenal karena telah berhasil membongkar korupsi di Komisi Pemilihan Umum. Beliau menerima penghargaan Integrity Award dari Transparency International (TI)di Berlin, Jerman, pada 11 November 2005 atas jasa-jasanya dalam membongkar kasus korupsi di KPU tersebut, wah!.

"Whistleblower" julukan yang diberikan oleh Todung Mulya Lubis, ketua Dewan Pusat Transparency di indonesia. anggapan whistleblower dikarenakan beliau telah berhasil membongkar kebobrokan komisi pemilihan umum.   Khairiansyah memang sangat berperan dalam membongkar kasus korupsi KPU. Teknik pembongkaran kasus ini juga terbilang unik. Khairiansyah dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjebak salah satu anggota KPU, Mulyana W. Kusumah di sebuah kamar hotel dengan dilengkapi alat-alat perekam audio visual.

Namun sayangnya 21 November 2005, ia dijadikan tersangka oleh Kejaksaan Agung karena menerima hampir Rp. 40 juta dari Dana Abadi Umat yang seharusnya digunakan untuk kegiatan sosial, tempat ibadah dan pendidikan. Tiga hari kemudian, diumumkan bahwa Khairiansyah mengembalikan penghargaan yang diterimanya dari TI "agar tidak mencederai integritas Integrity Award". Pak khairiansyah ini memang luar biasa namun, sebaiknya lebih berhati-hati dalam bertindak agar tidak terjerumus dalam hal seperti ini. Sangat disayangkan juga orang hebat dari indonesia bisa terkait kasus korupsi.

2) Gayus Tambunan 
Tokoh di Indonesia Alumni dari STAN
google image
Gayus Halomoan Partahanan Tambunan lahir pada 9 Mei 1979 yang bertempat di Jakarta adalah mantan pegawai negeri sipil di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Indonesia. Namanya menjadi terkenal ketika Komjen Susno Duadji menyebutkan bahwa Gayus mempunyai uang Rp 25 miliar di rekeningnya plus uang asing senilai 60 miliar dan perhiasan senilai 14 miliar di brankas bank atas nama istrinya dan itu semua dicurigai sebagai harta haram. Dalam perkembangan selanjutnya Gayus sempat melarikan diri ke Singapura beserta anak istrinya sebelum dijemput kembali oleh Satgas Mafia Hukum di Singapura. Kasus Gayus mencoreng reformasi Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang sudah digulirkan Sri Mulyani dan menghancurkan citra aparat perpajakan Indonesia.

Bermula dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), setelah lulus Gayus ditempatkan di Balikpapan selama tiga tahun sebelum akhirnya dipindah-tugaskan di Jakarta di bagian Penelaah Keberatan pada Seksi Banding dan Gugatan Wilayah Jakarta II Ditjen Pajak sampai diberhentikan karena tersandung kasus mafia pajak yang melibatkan oknum aparat dari kejaksaan, kepolisian, dan aparatur pemerintah lain pada tahun 2010.

Tertanggal 1 Maret 2012, setelah melewati berbagai sidang, akhirnya Gayus dijerat dengan pasal berlapis ketika jaksa penuntut umum menuntut Gayus dengan empat dakwaan sekaligus. Dalam dakwaan pertama, ia dijerat pasal UU Nomor 21 Tahun 2000, ia diduga menerima suap senilai Rp 925 juta dari Roberto Santonius dan Rp 35 milyar dari Alif Kuncoro terkait pengurusan sunset policy PT. Kaltim Prima Coalt, PT. Bumi Resources, dan PT. Arutmin.

Berbeda dengan dakwaan pertama, dalam dakwaan kedua, Gayus dianggap telah menerima gratifikasi sebesar US$ 659.800 dan 9,6 juta SGD namun tidak melaporkan ke KPK. Sedangkan dalam dakwaan ketiga, Gayus dijerat dengan pasal UU Nomor 25 Tahun 2003 tentang tindak pidana pencucian uang dengan menyembunyikan asal usul harta kekayaan ke dalam penyedia layanan jasa keuangan.
Dalam dakwaan yang terakhir, mengingat Gayus pernah ditemukan berada di Bali dan Singapura, sudah barang tentu ada orang dalam yang memuluskan aksinya tersebut. Ia akhirnya didakwa dengan kasus penyuapan yang dilakukan pada sejumlah petugas rumah tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, yang bertujuan agar dapat dengan mudah keluar masuk tahanan.

Baca Juga : Alumni STAN yang Menjadi Seorang Tokoh di Indonesia (Part 1)

Akibat dakwaan tersebut, Gayus tak hanya dihukum penjara, namun juga dimiskinkan dengan menyita harta-hartanya yang terkait dengan perkara yang telah disebutkan. Total sampai sejauh ini, Gayus divonis dengan hukuman 28 tahun penjara dengan rincian 10 tahun penjara dari majelis hakim Pengadilan Tinggi Jakarta, 12 tahun dari tingkat kasasi di Mahkamah Agung, dan 6 tahun dari vonis yang dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang sifatnya terpisah dengan perkara lain. Sebaiknya jangan dicontoh ya para pejuang STAN!.

3) Helmy Yahya
Tokoh di Indonesia Alumni dari STAN
google image
Helmy yahya lahir pada tanggal 6 Maret 1963 yang bertempat di Indralaya adalah seorang pembawa acara televisi berkebangsaan Indonesia. Dia juga dikenal sebagai Raja Kuis Indonesia setelah Ani Sumadi karena banyak menelurkan baik kuis-kuis lokal rancangannya bersama tim. Kuis-kuis adaptasi dari luar negeri yang ditayangkan di televisi-televisi Indonesia juga merupakan bagian dari sentuhan tangannya. Beberapa acara realitas dan acara-acara televisi lainnya juga kelolanya.

Helmy Yahya adalah adik kandung dari Tantowi Yahya. Di kancah politik, Helmy tidak seberuntung kakaknya. Setidaknya, Helmy telah 2 kali ikut dalam perhelatan pilkada. Dalam pilkada Provinsi Sumatera Selatan 2008 sebagai calon wakil gubernur, ia mengalami kekalahan. Dalam pilkada Kabupaten Ogan Ilir 2010, Helmy yang mencalonkan diri sebagai calon bupati dari PDI Perjuangan, juga belum mencapai hasil seperti yang diinginkannya.

Pada tahun 2009 dan 2010, ia mendirikan lembaga kursus Helmy Yahya Broadcasting Academy di Bandung, Surabaya, dan Jakarta. Pada tanggal 29 November 2017, Helmy Yahya dilantik sebagai Direktur Utama TVRI periode 2017-2022.

Semua berawal dari sebuah pertunjukan musik di STAN, Helmy saat itu bersama teman-temannya mengundang Ireng Maulana. Tampaknya Ireng Maulana sangat terkesan dengan gaya Helmy memanajemeni pertunjukan tersebut, kebetulan saat itu Ireng Maulana All Stars adalah band pengisi acara “Berpacu Dalam Melodi” yang diasuh oleh Master of Quiz Indonesia Ibu Ani Sumadi.

Kemudian Helmy bergabung dengan Ani Sumadi Production. Ia bergabung selama sepuluh tahun dari 1989 sampai 1999 dan menimba ilmu dari Ibu Ani Sumadi. Merasa dirinya harus lebih berkembang, pada tahun 1999 ia  memutuskan keluar dari Ani Sumadi Production, dan langsung mengibarkan bendera Joshua Enterprise dan Helmy Yahya Production House,

Keduanya kemudian dilebur dalam satu wadah Triwarsana yang merupakan perusahaan patungan antara Helmy Yahya, Joddy Suherman (ayah Joshua) dan Liem Sio Bok. Adik Tantowi Yahya ini memang dikenal dengan kesibukannya di dunia televisi. Mulai dari MC dan sibuk mengurusi berbagai program acara.

Itulah beberapa alumni stan yang terkenal di indonesia, banyak yang sukses dan kariernya menginspirasi namun ada juga yang sebaiknya tidak dicontoh. Bagaimanapun mereka juga manusia yang bisa salah kan?.
List alumni lain yang belum saya sebutkan adalah  Haryono Umar(Wakil ketua KPK), Edwin Manansang(Personil Trio Libels), Dandosi Matram (Pengamat Pasar Modal),  Hekinus Manao (Direktur World Bank), Amin Sunaryadi  (Wakil Ketua KPK periode 2003-2007), Ahmad Ghozali  (Ahli Perencanaan Keuangan di Safir Senduk & Rekan) dan masih banyak lagi mereka yang berkiprah di legislatif, eksekutif, moneter & fiskal, serta yang lainnya. Terima kasih atas kunjungannya!, tunggu postingan kami berikutnya.

Baca Juga : Alumni STAN yang Menjadi Seorang Tokoh di Indonesia (Part 1)

Sumber :
1) Wikipedia
2)  https://kuliahgratisindonesia.blogspot.com/2016/01/tokoh-alumni-stan.html
3)  https://nasional.tempo.co/read/197182/khairiansyah-auditor-penerima-suap-dau-mencalonkan-anggota-bpk
4) https://www.liputan6.com/news/read/113407/iwhistlebloweri-itu-sudah-tereliminasi


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Alumni STAN yang Menjadi Seorang Tokoh di Indonesia (Part 2)"

Posting Komentar